Pefindo: Obligasi Lebih Aman dibandingkan Saham, tapi Masih Sepi Investor

3 weeks ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai pasar surat utang korporasi di Indonesia masih belum digarap optimal oleh investor ritel. Padahal, tingkat risikonya relatif lebih rendah dibandingkan saham.

“Perlu lebih banyak upaya bagi pemerintah dan regulator untuk lebih menyosialisasikan bahwa surat utang korporasi relatif lebih aman ketimbang pasar saham,” kata Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto, dalam Media Forum Pefindo, dikutip pada Jumat (11/7/2025).

Sepanjang semester I 2025, nilai penerbitan obligasi korporasi melonjak tajam menjadi Rp90,90 triliun. Angka itu naik 48,31 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp61,29 triliun. Lonjakan ini didorong oleh turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 basis poin sejak awal tahun, yang membuat pendanaan lewat pasar obligasi menjadi lebih atraktif ketimbang pinjaman bank.

“Penerbitan surat utang korporasi pada awal semester II 2025 ini melonjak cukup signifikan dipicu oleh dua faktor utama yakni pemangkasan suku bunga yang membuat pembiayaan melalui obligasi lebih atraktif, dan jatuh tempo sejumlah besar surat utang pada Juli,” kata Suhindarto.

Menurutnya, pasar kini lebih berpihak pada penerbit. Kupon obligasi untuk perusahaan dengan peringkat AAA hingga A cenderung lebih rendah dibanding suku bunga dasar kredit bank. “Ini menunjukkan, secara biaya, obligasi kini lebih kompetitif dibandingkan pinjaman bank,” ujarnya.

Namun, geliat penerbitan tidak sebanding dengan aktivitas di pasar sekunder. Hal ini menandakan bahwa minat investor, khususnya ritel, masih terbatas. Padahal, dari sisi risiko dan imbal hasil, surat utang korporasi disebut menawarkan alternatif investasi yang lebih stabil dibanding saham.

Suhindarto juga menyoroti perlunya peningkatan literasi dan edukasi agar surat utang korporasi tidak hanya jadi instrumen pembiayaan korporasi, tetapi juga pilihan investasi yang populer di masyarakat.

“Masih banyak ruang bagi pertumbuhan dari industri surat utang korporasi di Indonesia,” ujar Direktur Utama Pefindo, Irmawati Amran.

Hingga akhir semester I 2025, total obligasi korporasi yang masih outstanding mencapai Rp550 triliun. Namun, jumlah emiten cenderung menurun dari 282 perusahaan pada 2020 menjadi 249 perusahaan. Pada semester I ini, hanya 58 perusahaan yang menerbitkan obligasi baru.

Pefindo memperkirakan total penerbitan obligasi pada 2025 akan melampaui titik tengah proyeksi sebesar Rp144 triliun. Pada semester II saja, nilai penerbitan diprediksi bisa mencapai Rp60 triliun hingga Rp70 triliun, menyusul kebutuhan refinancing besar yang mencapai Rp96 triliun.

Read Entire Article