Jakarta -
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika menyatakan kemungkinan akan mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat kontinental terkait merebaknya wabah cacar monyet atau disebut Mpox.
Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr Jean Kaseya, mengatakan adanya peningkatan kasus mpox dan penyebarannya yang terus berlanjut, pihaknya telah memutuskan untuk memulai "keterlibatan aktif" dengan negara-negara anggota Uni Afrika untuk mencegah wabah tersebut menjadi "pandemi berikutnya".
"Kami berkomitmen untuk memobilisasi sumber daya dan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara yang terkena dampak untuk mengendalikan wabah," kata Kaseya, dikutip dari Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data, sebanyak 887 kasus baru telah dikonfirmasi dan kasus suspect terkait mpox telah dilaporkan di benua ini minggu lalu, sehingga total kasus yang dilaporkan pada tahun 2024 menjadi 15.132. Kasus tersebut telah meningkat sebesar 160 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Enam belas negara telah melaporkan kasus penyakit ini sejauh ini, termasuk Republik Demokratik Kongo, yang memiliki lebih dari 90 persen kasus, dan 461 orang telah meninggal karenanya tahun ini.
Beberapa negara seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga telah melaporkan kasus Mpox untuk pertama kalinya.
"Insiden baru ini menunjukkan perlunya pendekatan kolektif dan kolaboratif dalam membendung penyebaran penyakit ini," imbuhnya.
Adapun pengumuman Kaseya muncul sehari setelah direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan ia akan membentuk komite darurat untuk menentukan apakah penyebaran mpox di benua itu harus dinyatakan sebagai keadaan darurat global.
Proses pencanangan keadaan darurat kesehatan masyarakat kontinental memerlukan konsultasi teknis dan strategis antara CDC Afrika, yang merupakan badan dari 55 anggota Uni Afrika, dan negara-negara anggota yang terdampak.
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit virus yang menyebabkan ruam yang menyakitkan dan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung.
Pada bulan Mei, para ilmuwan melaporkan adanya jenis virus baru di Republik Demokratik Kongo yang disebut lebih ganas dan lebih mudah menyebar. Pertama kali tercatat pada manusia pada tahun 1970 di wilayah yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo, mpox dinyatakan sebagai keadaan darurat global pada tahun 2022 ketika menyebar ke lebih dari 70 negara.
Sementara negara-negara di barat telah mengendalikan penyebaran penyakit melalui vaksin, Kaseya menyebutkan kekurangan vaksin di Afrika sebagai tantangan utama dalam mengendalikan penyebarannya di benua itu, dengan mengatakan hanya ada 200.000 dosis yang tersedia dibandingkan dengan permintaan setidaknya 10 juta. Ia mengatakan CDC Afrika bekerja sama dengan mitra internasional untuk mengamankan lebih banyak vaksin.
(suc/naf)