PENDIDIKAN yang menyenangkan dan menantang serta bermakna sangat penting dilakukan oleh sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang baik untuk siswa. Guna mewujudkan hal tersebut SMP Labschool Jakarta mengadakan kegiatan yang bertajuk Wisata Edukasi. Kegiatan ini dilakukan di luar sekolah untuk lebih mengenal budaya dan kearifan lokal yang ada serta untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Pagi hari Selasa ( 1/10) usai subuh bertepatan 1 Oktober 2024 siswa kelas 7 SMP Labschool Jakarta bersiap mengikuti pemberangkatan Wisata Edukasi yang dilepas secara resmi Kepala Pengelola Sekolah Labschool (PSL) Labschool UNJ, Prof. Dr. Totok Bintoro, M.Pd.
Melalui keterangannya hari ini, Totok Bintoro berpesan pada para siswa untuk dapat memanfaatkan belajar di luar kelas dengan baik. "Jadikan momentum wisata ini dengan sebaik baiknya, serta berkolaborasi dengan sesama siswa untuk memaknai dan belajar bersama dalam suasana yang lebih akrab dan menyenangkan," kata Totok Bintoro.
Baca juga : 300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran
Kepala sekolah SMP Labschool Jakarta Dr. Yati Suwartini M.Pd berharap kegiatan dapat berjalan lancar serta mengucapkan terima kasih atas dukungan orangtua untuk kegiatan ini.
Ketua POMG SMP Labschool Jakarta, Rencany Indramartany turut mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan sekolah dalam memberikan pengalaman belajar yang berbeda dengan hari-hari biasa.
Dalam wisata Edukasi tahun ini ke Bandung para siswa diajak serta mengunjungi dua lokasi, ke Udjo Ecoland dan Saung Udjo. Adapun kegiatan siswa di Udjo Ecoland terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu praktik membuat Peuyeum atau kue Tape, pembuatan Cingcau dan mengenal mempelajari domba salah satu binatang khas dari Jawa Barat. Berikutnya kegiatan membuat musik khas tradisional Jawa Barat, yaitu angklung, dimana siswa belajar cara mengikat angklung dengan tali ikat yang sudah disiapkan di Udjo Ecoland.
Baca juga : Kolaborasi Global Kunci Penting untuk Dunia Pendidikan
Kunjungan di Saung Udjo, para siswa dapat menyaksikan pertunjukan angklung yang sejak November 2010 telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO. Selain pertunjukan angklung siswa juga menyaksikan tarian nasional dari daerah di Indonesia yang ditarikan secara berurutan dari mulai Aceh hingga tarian Bali yang sangat khas.
Dalam pertunjukkan di Saung Udjo, banyak juga pengunjung yang datang dari manca negara seperti Belanda, Thailand, Korea, India serta sekolah-sekolah di Indonesia. Pada akhir acara siswa diajak bermain angklung bersama dengan memainkan lagu-lagu daerah, nasional hingga lagu mancanegara.
Menurut Yati Suwartini kegiatan ini tidak selesai begitu saja, para siswa memiliki kewajiban dengan kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang telah ditentukan. Setiap kelas akan membuat slide presentasi kegiatan selama wisata edukasi, membuat video kunjungan serta mengadakan gelar pameran budaya yang akan disaksikan oleh orangtua dan siswa lainnya.
Kegiatan pameran budaya ini sekaligus juga untuk melakukan selebrasi kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini akan dilakukan penilain oleh guru secara pribadi maupun kelompok dan tentunya pemberian apresiasi untuk kelompok terbaik oleh sekolah berupa penghargaan dan hadiah.
Melalui kegiatan ini, tambah Yati, diharapkan siswa akan lebih bangga dan mencintai tanah air serta mampu berkolaborasi dan bergotongroyong dengan baik bersama teman-teman seangkatan serta dapat memupuk jiwa positif dan menghindari sikap perbuatan yang negatif. Sebagaimana tema kegiatan Wisata Edukasi tahun ini yaitu: “Mengapresiasi kearifan lokal untuk menguatkan pribadi berkarakter dan cinta tanah air”. (H-2)