Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, mendorong lembaga pendidikan setingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) mulai menyiapkan pelajarnya yang berminat bekerja ke luar negeri melalui program Kelas Migran.
"Saya ingin ada kelas-kelas khusus di sekolah-sekolah, SMK, SMA segera, yang memang khusus untuk anak-anak yang ingin bekerja di luar negeri," kata Karding usai mengisi kuliah umum di SMKN 1 Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, sebagaimana rilis Kementerian P2MI.
Karding menjelaskan bahwa melalui program Kelas Migran pelajar akan diarahkan dan dibekali sejak kelas awal, mulai dari kemampuan bahasa, keterampilan kerja hingga kesiapan mental.
"Sejak kelas 1, sudah ditanya, peminatannya ke luar negeri apakah dia dapat di situ? Pelan-pelan dilatih bahasa dan skillnya dan dikuatkan mentalnya juga," katanya.
Karding meyakini bahwa pendekatan tersebut dapat membuat lulusan SMK sederajat siap diberangkatkan dengan pelatihan keterampilan tambahan. "Jadi nanti ketika dia lulus, tinggal pelatihan skill sedikit saja, yang didorong sedikit saja, dia bisa diberangkatkan," katanya menambahkan.
Program Kelas Migran yang dicetuskan Karding itu akan menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem penempatan yang lebih aman dan terencana bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI).
Selain itu, program Kelas Migran juga sejalan dengan gagasan Sekolah Rakyat Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pendidikan praktis dan berbasis minat sebagai fondasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional.
Baca juga: Prabowo minta kuatkan pendidikan vokasi agar pekerja migran terampil
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.