
Suasana hangat dan penuh keakraban terasa di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor, Kamis malam. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, hadir dan duduk bergabung bersama 93 siswa yang sedang menikmati makan malam.
Menu yang disajikan sederhana namun bergizi sayur asem, tempe bacem, gulai ayam, semangka, snack, dan susu. Di sela makan malam, Gus Ipul menyapa satu per satu siswa.
“Kerasan di sini ya? Makannya cocok?” tanyanya sambil tersenyum.
Sontak para siswa merespons semangat bahkan beberapa dengan antusias mengacungkan tangan, minta tambah nasi.
Namun di balik tawa dan canda itu, tersembunyi cerita-cerita yang menyentuh hati.
Vikar Ziyad Rasya (12 tahun) misalnya, mengaku sebelum masuk Sekolah Rakyat, ia hanya bisa makan sekali atau dua kali sehari, tergantung kondisi ekonomi keluarganya.
“Sekarang bisa makan tiga kali sehari. Saya ingin jadi Paskibraka,” ujarnya penuh semangat.
Berbeda lagi dengan Asya Asyifa (12 tahun). Ia tak kuasa menahan tangis saat mengenang kondisi orang tuanya di rumah.

“Kalau di sini Alhamdulillah bisa makan tiga kali sehari. Tapi kadang kepikiran orang tua mungkin malam ini mereka cuma makan sekali,” ujarnya lirih.
Asya bersyukur bisa bersekolah kembali lewat program Sekolah Rakyat. Kakaknya yang berusia 17 tahun sudah putus sekolah. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas hadirnya program ini.
Mendengar cerita-cerita itu, Gus Ipul mengaku terharu sekaligus bersyukur.
“Banyak dari mereka yang dulu belum tentu bisa makan dua kali sehari. Di sini mereka makan tiga kali, plus dua kali snack. Dan yang paling penting, mereka merasa betah,” ungkapnya.
Kepala SRMP 10 Bogor, Fitri Puspita Sari, menyebut kegiatan belajar mengajar berjalan lancar. Meski sempat ada siswa yang mengalami gangguan kesehatan ringan karena adaptasi, semuanya ditangani dengan baik oleh tim dokter dan psikolog.
“Kegiatan cukup padat, dimulai pukul 4 pagi dengan ibadah, olahraga, belajar sampai sore. Mungkin tubuh mereka masih menyesuaikan diri,” jelasnya.