KSP Bilang KPK Periode Ini Babak Belur, Eks Penasihat Bicara soal Sandiwara

4 weeks ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Eks Penasihat KPK Tsani Annafari menyoroti pernyataan Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad yang mengatakan kepemimpinan KPK periode 2019-2024 babak belur. Tsani merespons pernyataan itu dengan bicara tentang politik panggung sandiwara.

"Kritikan dari Deputi KSP ini menarik karena datang dari lingkungan Istana. Tapi kita juga tahu politik itu sering kali panggung sandiwara belaka," ujar Tsani dalam keterangan yang diterima, Sabtu (10/8/2024).

Tsani kemudian meminta publik mengawasi seluruh rangkaian pemilihan calon pimpinan KPK. Dia mengaku khawatir seleksi capim KPK ini dipenuhi dengan sejumlah kepentingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi mengingatkan publik bahwa setiap tahapan seleksi itu penting untuk dicermati, dikawal, dan bilamana perlu dikritisi. Karena di situlah tecermin 'kepentingan' apa yang sedang berjalan," katanya.

Tsani mengaku ragu terhadap tahapan proses seleksi capim saat ini. Dia kemudian menyoroti jumlah capim KPK yang lolos dalam tes tertulis.

"Sebagai contoh, kadang lebih mudah 'menghilangkan' kandidat tertentu di tes tertulis, karena sifat penilaiannya sangat subjektif, dan publik belum terlalu aware nama mereka. Dan saya melihat, dari nama-nama yang muncul, terasa mulai ada semacam keraguan terhadap proses yang berlangsung," ucapnya.

"Contoh, kenapa harus pakai angka cantik 40 untuk jumlah yang lolos? Terasa agak 'dikondisikan' jumlahnya," imbuhnya.

Meski begitu, dia berharap Panitia Seleksi (Pansel) dan pemerintah serta DPR berkaca pada pemilihan pimpinan KPK tahun 2019. Dia berharap para wakil rakyat bisa memilih pimpinan KPK yang benar demi masa depan pemberantasan korupsi Indonesia.

"Saya berharap Pansel, Istana, dan DPR mengingat kembali apa yang terjadi di tahun 2019. Dan melihat apa akibatnya dalam 5 tahun ini bagi bangsa kita. Dipersepsi sebagai negara korup itu tidak murah dampaknya bagi pembangunan dan harga diri bangsa. Dan di situ kontribusi Pansel, Istana, dan DPR jelas nyata dan signifikan," ucap Tsani.

Tsani berharap semua pihak yang memiliki kepentingan di balik proses seleksi capim KPK ini malu. Dia juga berpesan kepada Pansel dan DPR memilih orang kompeten untuk memimpin lembaga antirasuah itu.

"Sebagai orang yang pernah menjadi bagian dari KPK, dan tahu betul bagaimana Istana dan DPR telah mengecewakan negeri ini dalam konteks KPK, saya hanya ingin mengingatkan semua pemangku kepentingan dalam seleksi ini bahwa jika Anda tidak punya malu, berbuatlah sekehendak hati dengan kuasa yang Anda miliki. Tapi ingatlah, semua akan dimintakan tanggung jawab juga di hadapan rakyat dan Tuhan Yang Maha Kuasa," tuturnya.

"Saya berpesan, jangan memberi kesempatan orang buruk dan inkompeten terpilih, karena itu seolah memberi kesempatan keburukan dan inkompetensi mewarnai KPK dan bangsa ini," tambahnya.

Simak juga Video 'Aksi Teatrikal di KPK, Tuntut Usut Masalah Dinasti Politik di Kaltim':

[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article