Jakarta -
Sebuah kapal pesiar yang diklaim mustahil tenggelam malah tenggelam dengan mudah. Taipan Inggris jadi korban dan kini sang kapten menghadapi penyelidikan pembunuhan.
Mengutip CNN, Selasa (27/8/2024), kapten kapal pesiar mewah Bayesian yang tenggelam di dekat Porticello, di lepas pantai Sisilia, pekan lalu, akan menghadapi investigasi. Ia mungkin didakwa atas pembunuhan dan kelalaian kapal, demikian diumumkan oleh kejaksaan Italia pada hari Senin.
James Cutfield (51) adalah kepala kru kapal layar sepanjang 56 meter saat kapal tersebut terbalik di tengah badai ganas pada hari Senin lalu. Kejadian ini menewaskan enam penumpang, termasuk taipan Inggris Mike Lynch dan putrinya yang berusia 18 tahun, Hannah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koki kapal pesiar tersebut, Recaldo Thomas, juga kemungkinan besar tewas dalam kecelakaan tersebut. Korban lainnya adalah direktur Morgan Stanley International, Jonathan Bloomer, pengacara ternama asal Amerika Serikat, Chris Morvillo, dan kedua istri mereka, Judy Bloomer dan Neda Morvillo.
Chris Morvillo, seorang partner di Clifford Chance, terlibat dalam keberhasilan mengalahkan kasus penipuan AS terhadap Lynch pada bulan Juni lalu. Cutfield dan 14 orang lainnya selamat dari kecelakaan kapal tersebut, termasuk istri Lynch, Angela Bacares.
Kini, pihak berwenang Italia sedang menyelidiki apakah tindakan kru kapal dan penanganan mereka terhadap kapal tersebut berkontribusi terhadap tenggelamnya kapal yang mematikan itu.
Cutfield yang lahir di Selandia Baru tidak ditahan, menurut jaksa penuntut Italia. Tapi, dia tidak dapat meninggalkan negara itu selama penyelidikan berlangsung.
Hukum maritim memberikan tanggung jawab penuh kepada seorang kapten atas kapal, kru, dan semua yang ada di dalamnya, demikian menurut Reuters.
Mereka yang tewas kemungkinan besar sedang tertidur saat badai terjadi, kata seorang jaksa penuntut pada akhir pekan lalu. Sehingga mereka tidak dapat menyelamatkan diri.
Pada hari Sabtu (24/8), jaksa penuntut dan kepala tim pemadam kebakaran mengatakan bahwa lima mayat ditemukan di ruangan yang sama di kapal, yang mungkin berarti mereka sedang mencari kantung udara saat kapal tenggelam.
Para penyelidik memperingatkan bahwa kondisi tenggelamnya kapal masih belum jelas, termasuk apakah ada kotak hitam di dalam kapal, dan apakah mungkin ada palka kapal yang dibiarkan terbuka, yang akan menjelaskan mengapa kapal tersebut tenggelam dengan cepat.
CEO perusahaan yang memiliki pabrik pembuat kapal tersebut, The Italian Sea Group, mengklaim bahwa kapal pesiar itu tidak dapat tenggelam. Giovanni Costantino mengatakan kepada Sky News bahwa kapal layar adalah kendaraan yang paling aman.
(msl/fem)