Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengenang mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Kwik Kian Gie yang tutup usia pada Senin (28/7), sebagai sosok ekonom yang sangat kritis.
"Beliau ekonom yang kritis, sangat kritis, tapi ekonom yang baik," kata JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya saat melayat jenazah Kwik Kian Gie didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta, Selasa (29/7) malam.
JK menyebut sikap kritis Kwik Kian Gie tidak hanya diperlihatkan saat berada di luar pemerintahan, tetapi ketika juga menjadi bagian dari pemerintahan.
"Walaupun dia di pemerintahan, dia tetap kritis dan itu tidak ada soal," ujarnya.
Dia pun mengaku sering berkomunikasi dengan Kwik Kian Gie semasa hidupnya, termasuk banyak interaksi yang dilakukan selama bersama-sama di pemerintahan.
"Waktu zamannya Pak Gusdur, beliau itu Menko ekonomi. Waktu Bu Mega, dia Kepala Bappenas. Jadi kita sering sama-sama," tuturnya.
Terakhir, JK menyampaikan duka cita atas berpulangnya pakar ekonomi tersebut kepada keluarga mendiang Kwik Kian Gie.
"Saya menyampaikan duka cita atas kepergian Kwik Kian Gie," kata dia.
Kwik Kian Gie wafat pada Senin (28/7). Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935.
Ia merupakan seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999–2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).
Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, Kwik mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
Selain sempat menjadi Menteri Koordinator, Kwik juga sempat menduduki jabatan publik lainnya, di antaranya Wakil Ketua MPR RI, anggota Komisi IX DPR RI, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Untuk semua karyanya, Kwik Kian Gie memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.
Baca juga: Sri Mulyani kenang cita-cita Kwik Kian Gie ingin Indonesia berdaulat
Baca juga: Anggota DPR Daniel Johan kenang Kwik Kian Gie sosok mentor bagi para aktivis
Baca juga: Airlangga harap para ekonom bisa lanjutkan pemikiran Kwik Kian Gie
Baca juga: PDI Perjuangan: Selamat jalan Kwik Kian Gie, sang guru bangsa
Baca juga: Anwar Abbas kenang Kwik Kian Gie sebagai politisi yang utamakan bangsa
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.