Jakarta -
Mpox atau cacar monyet menjadi sorotan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit ini sebagai kedaruran kesehatan internasional. Di Indonesia, sejauh ini sudah ada 88 kasus mpox yang tercatat.
Gejala mpox yang mirip dengan cacar air bisa membuat pasien tidak menyadari kondisinya. Sekilas, benjolan mpox dan cacar air tampak serupa. Padahal, keduanya berbeda jika diperhatikan dengan saksama.
"Banyak tuh yang panik setiap ada lenting, jangan-jangan mpox nih. Jadi mpox sendiri, pasien diawali dengan demam kemudian ruam dalam 1-3 hari," kata spesialis kulit dr Ni Luh Putu Pitawari, SpKK dalam siniar Kemenkes dikutip Jumat (6/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada cacar monyet atau mpox, lesi atau lenting yang muncul bisa berubah warna menjadi kuning dan menyebabkan keropeng kehitaman dalam beberapa hari. Sementara cacar air, lesi akan muncul tak lama setelah pasien mengalami demam.
Perbedaan lainnya, pada mpox, lenting bisa muncul sampai telapak tangan dan kaki. Benjolan akibat mpox juga bisa muncul di area selangkangan, genital, atau di sekitar anus.
Distribusi ruam akibat cacar monyet bisa muncul dimulai dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan, hingga muncul di telapak tangan dan kaki. Sedangkan cacar air, ruamnya mulai dari kepala, lebih padat di tubuh, dan tidak muncul di telapak tangan dan kaki.
"Lalu ada pembesaran kelenjar getah bening pada pasien mpox. Pada cacar air, jarang ditemukan," tandas dia.
(kna/kna)