Jakarta (ANTARA) - Asam urat sering dianggap sebagai penyakit orang tua, namun faktanya, siapa saja bisa mengalaminya. Penyakit ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat dan membentuk kristal yang menumpuk di persendian, menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan.
Gejala utamanya sering muncul secara tiba-tiba, terutama di area jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki. Lantas, apa sebenarnya penyebab asam urat dan bagaimana mengenali tanda-tandanya sejak dini? Simak penjelasannya berikut ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Mengenal penyakit asam urat
Asam urat, atau dikenal juga dengan istilah gout, merupakan gangguan pada persendian yang ditandai dengan rasa nyeri hebat, pembengkakan, kemerahan, serta sensasi hangat di area sendi akibat penumpukan kristal asam urat.
Kondisi ini umumnya menyerang bagian pangkal ibu jari kaki, meskipun tidak menutup kemungkinan dapat mengenai sendi lain seperti jari-jari kaki, lutut, hingga pergelangan kaki.
Baca juga: 8 sayuran rendah purin yang aman untuk penderita asam urat
Pada pengidap gout, kadar asam urat yang tinggi dalam darah akan mengendap dan membentuk kristal tajam di persendian. Penumpukan kristal tersebut memicu reaksi peradangan yang memunculkan keluhan nyeri, bengkak, serta ketidaknyamanan di area sendi yang terdampak.
Keluhan akibat asam urat biasanya muncul dalam bentuk serangan mendadak yang bisa terjadi satu hingga dua kali dalam setahun. Meski frekuensinya tidak sering, nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas dan dapat berlangsung selama 7 sampai 10 hari sebelum mereda.
Gejala umum asam urat
Dikutip dari laman resmi Siloam Hospitals, Anda perlu waspada jika mengalami gejala berikut karena bisa menjadi indikasi awal serangan asam urat. Jika merasakannya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Nyeri di area sendi
Tanda awal yang sering muncul adalah rasa sakit di sendi. Kondisi ini disebabkan oleh kadar asam urat yang berlebihan dalam aliran darah sehingga memicu terbentuknya kristal di dalam sendi. Lokasi nyeri biasanya terjadi di pergelangan kaki, pergelangan tangan, jari-jari, lutut, hingga siku.
2. Pembengkakan pada Sendi
Gejala lain yang sering dikeluhkan penderita asam urat adalah sendi yang membengkak, terutama di lapisan sinovium (pelapis sendi). Pembengkakan ini timbul akibat peningkatan cairan pelumas sendi (cairan sinovial) sebagai respons terhadap kristal asam urat yang menumpuk di area tersebut.
Baca juga: Ini 10 buah yang bisa turunkan asam urat secara alami
3. Rasa tidak nyaman setelah nyeri
Setelah serangan nyeri mereda, penderita masih bisa merasakan ketidaknyamanan di area sendi. Fase ini bisa berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu. Jika serangan asam urat kambuh kembali, biasanya durasi nyeri-nya akan lebih lama dan dapat menyebar ke sendi lain.
4. Muncul benjolan di sekitar sendi
Jika tidak segera diobati, asam urat yang kronis dapat menimbulkan benjolan keras yang dikenal sebagai tophi. Tophi dapat merusak struktur sendi, jaringan lunak di sekitarnya, hingga menyebabkan kerusakan pada kulit di area yang terdampak.
5. Sendi terasa panas
Selain nyeri dan bengkak, peradangan akibat asam urat juga kerap menimbulkan sensasi panas atau hangat di sekitar sendi yang terkena serangan.
Baca juga: 7 rekomendasi olahraga terbaik untuk menurunkan kadar asam urat
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.