Jakarta -
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan program pelatihan kerja Prakerja bakal dilanjutkan ke pemerintahan berikutnya. Dia mengungkapkan bahwa itu menjadi permintaan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pertemuannya dengan Jokowi siang ini di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Airlangga melaporkan capaian-capaian dari Prakerja. Karena dampaknya cukup positif, Airlangga bilang Jokowi ingin agar program ini masuk ke dalam APBN 2025 yang merupakan anggaran pertama pemerintahan baru.
"Saya laporkan mengenai Prakerja, capaian-capaian baik. Ke depannya beliau (Jokowi) minta itu masuk di dalam APBN 2025," beber Airlangga usai melakukan pertemuan dengan Jokowi, Jumat (9/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut apakah program ini akan diteruskan ke pemerintahan berikutnya yang dipimpin Prabowo Subianto, Airlangga pun mengamini.
"Iya (Prakerja akan dilanjutkan Prabowo)," sebutnya singkat.
Sayangnya Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut berapa anggaran yang akan disiapkan di tahun 2025 untuk Prakerja, termasuk target berapa banyak penerima manfaatnya.
Dalam catatan detikcom, sejak program Prakerja diluncurkan pada 2020 lalu hingga akhir 2023 kemarin, pemerintah sudah melatih sekitar 17,5 juta penerima manfaat dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia.
Adapun sepanjang 2024 ini, Prakerja ditargetkan akan melatih 1.148.800 orang penerima manfaat. Sudah disiapkan anggaran sekitar Rp 5 triliun, di mana setiap penerima manfaat akan mendapat biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta per orang.
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan keterampilan dan pemberian insentif. Program ini bertujuan membantu para pencari kerja, pekerja yang terkena PHK, dan mereka yang ingin meningkatkan keterampilan.
Dengan adanya Kartu Prakerja, peserta dapat mengikuti berbagai pelatihan keterampilan yang disediakan mitra pelatihan, serta mendapatkan insentif uang tunai.
(hal/das)