Jakarta (ANTARA) - Kasus pelecehan seksual di transportasi umum masih sering terjadi dan kerap luput dari perhatian. Banyak korban merasa enggan melapor karena takut, malu, atau tidak tahu harus berbuat apa. Kondisi ini menunjukkan pentingnya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan di ruang-ruang publik, terutama di angkutan massal yang padat penumpang.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna angkutan publik untuk memahami langkah-langkah pencegahan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan. Dengan membekali diri dengan pengetahuan dan sikap yang tepat, potensi risiko dapat diminimalkan. Berikut delapan tips yang dapat diterapkan saat bepergian menggunakan transportasi umum.
8 tips mencegah pelecehan seksual di transportasi umum
1. Tetap waspada selama perjalanan
Hindari tertidur atau lengah saat berada di kendaraan umum. Kewaspadaan penuh memungkinkan Anda cepat menyadari gerak-gerik mencurigakan di sekitar.
2. Batasi penggunaan headset dan gawai
Menggunakan earphone atau terlalu fokus pada layar ponsel bisa mengurangi perhatian terhadap lingkungan sekitar, sehingga meningkatkan risiko pelecehan.
Baca juga: Kiat hadapi "catcalling" di tempat umum
3. Pilih posisi strategis
Usahakan duduk atau berdiri di area yang mudah dijangkau pintu keluar atau dekat pengemudi dan petugas. Letakkan tas di depan badan sebagai pelindung.
4. Gunakan gerbong khusus wanita
Jika tersedia, manfaatkan area atau gerbong khusus perempuan untuk meminimalkan risiko tindakan pelecehan.
5. Siapkan alat perlindungan diri
Membawa semprotan parfum, tisu basah, atau alat sederhana lainnya bisa menjadi bentuk perlindungan darurat jika terjadi situasi genting.
6. Lindungi area tubuh dengan barang pribadi
Tas, buku, atau map dapat digunakan sebagai penghalang fisik saat berada di tengah keramaian, terutama saat berdiri.
7. Jangan ragu tegur atau laporkan pelaku
Jika merasa dilecehkan atau melihat tindakan mencurigakan, segera cari bantuan dari penumpang lain atau laporkan kepada petugas.
8. Bagikan lokasi kepada keluarga atau teman
Mengirim lokasi perjalanan secara berkala dapat membantu orang terdekat memantau keberadaan Anda dan menjadi langkah pencegahan tambahan.
Dengan demikian, pelecehan seksual di ruang publik adalah persoalan serius yang membutuhkan kewaspadaan individu. Setiap orang perlu membekali diri dengan pengetahuan, keberanian, dan sikap waspada agar dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain dari potensi ancaman.
Di sisi lain, dukungan sistemik dari penyedia layanan transportasi juga sangat penting. Kesadaran untuk saling menjaga dan berani bersuara menjadi kunci menciptakan transportasi yang aman dan ramah bagi semua kalangan.
Baca juga: Iming-imingi sepatu baru, modus pelaku pelecehan bocah di Jaktim
Baca juga: Daftar 10 film yang mengangkat isu kekerasan seksual
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.